Kamis, 16 Januari 2014

TEORI PORTOFOLIO

TEORI  PORTPOLIO
Pemilihan bentuk kekayaan oleh perusahaan atau perorangan akan selalu berusaha untuk mencari kombinasi bentuk kekayaan sedemikian rupa sehingga untuk sesuatu resiko tertentu, dengan tingkat keuntungan maksimum (Portfolio Theory).
Bentuk Kekayaan dibedakan:
  1. Obligasi dan Saham (pemerintah/swasta)
  2. Uang tunai
Hukum  Investasi pada  SBPU
  1. Bentuk kombinasi kekayaan yang resikonya besar, peluang pendapatan atas keuntungan juga besar (Deviden dan spreed rate prices)
  2. Bentuk kombinasi kekayaan yang resikonya kecil, peluang pendapatan atas keuntungan juga kecil (peluang ekpectasi prices dari transakisi jenis komoditi, atas jenis kekayaan yang memberikan tambahan kekayaan dimasa yang akan datang/spread rate prices)
Kondisi Ekonomi Yang Dihadapi
1. Adanya kondisi ketidak pastian ekonomi, Apakah obligasi/saham yang perusahaan jual, akan mengalami kebangkrutan/tidak?
2. Apakah deviden yang akan mereka terima akan mengalami kenaikan atau tidak serta kepastian akan harga?, Maka yang mereka dapat perbuat adalah memperkirakan keuntungan/ kerugian yang akan dapat kita terima. Keuntungan yang diharapkan semakin tinggi, manakala memilih kekayaan yang resikonya besar. 
Keputusan Investasi pada SBPU
  1. Dalam mencari  keuntungan maksimum selalu dihadapkan pada suatu tade off antara antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan resiko dalam memilih kombinasi bentuk kekayaan.
  2. Individu dihadapkan pada pilihan resiko (risk averse), jika peluang keuntungan diharapkan besar, maka resiko yang akan dihadapi besar sedangkan apabila menghendaki resiko yang stabil/ kecil maka peluang keuntungan kecil.
Pemilihan Jenis Portfolio
  1. Ada dua pilihan untuk surat berharga perusahaan A dan B. SBPU A akan memberikan pendapatan keuntungan 10% pada waktu keadaan ekonomi baik, dan hanya 2% dalam kondisi ekonomi lesu. Maka peluang pendapatan yang diharapkan sebesar 6%, hal ini diferensiasi ketidak pastian yang cukup besar, dan bersifat cyclical.
  2. Sedangkan SBPU B, memberikan pendapatan besar 2% dalam keadaan ekonomi baik, pada keadaan ekonomi buruk 16 %, maka pendapatan yang diharapkan  sebesar 7% lebih tingi : A ?
Alternatif Pilihan Investasi dari kasus diatas?
  1. Apakah yakin membeli saham B saya
  2. Apakah Membeli Saham A sebahagian dan saham B sebahagian.
  3. Apakah akan lebih abaik memegang uang kas?
Kemungkinan inilah yang menyebabkan ketidak pastian untuk menentukan pilihan investasi jika pemerintah tidak mampu mengendalikan stabilitas ekonomi negaranya. 
Variatifitas Alokasi Kekayaan
Secara riil sebenarnya kalau berorientasi  secara agregat, peluang dan potensi  penempatan kekayaan sangat luas, tidak hanya dipasar uang (yang flekibilatnya diakui sangat tinggi).
Peluang investasi pada berbagai sektor riil sangat terbuka luas, namun cenderung banyak dipengaruhi oleh sensitivitas/eksfektasi dan persepsi pelaku ekonomi, seberapa besar cost yang haris dikorbankan termasik proses administrasi, dan berpa tingkat margin keuntungan yang potensial untuk diperoleh.
Lanjutan :
Peluang mengalokasikan kekayaan:
  1. Sektor Finansial (diatas)
  2. Sektor Riil: Harta bergerak (kendaraan, emas, jasa, Barang antik dll)
  3. Harta tak bergerak; Gedung, tanah, perusahaan untukberbagai jenis usaha.
Jadi peluang untuk mengalokasikan kekayaan tidak terkooptasi hanya disektor moneter saja, untuk mengalokasikan portpolio ataskekayaan yang menjadi hak kelolanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar