Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kami menumpang mandi
Kalau ingin cegah, obati, dan lawan diabetes
Mari lakukan gaya hidup sehat sejak dini.
Banyak orang
mengatakan sehat itu mahal, padahal justru sehat itu murah, sakitnya yang
mahal. Oleh karenanya, sangat penting bagi kita untuk melakukan tindakan
pencegahan sebelum sakit. Banyak penyakit bersumber dari gaya hidup tidak sehat
yang bermula dari diri kita sendiri. Pola hidup semacam ini terbentuk dari
aktivitas sehari-hari yang berulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Bila kebiasaan
buruk tersebut masih kita lakukan terus-menerus, maka penyakit berbahaya
seperti diabetes tentu sangat mudah sekali dapat menyerang kita. Menurut Data
dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI
dr. Lily S. Sulistyowati, MM menjelaskan bahwa jumlah penderita diabetes di
dunia terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Bahkan, sejak tahun 80-an hingga
2015, angkanya meningkat hingga 4 (empat) kali lipat. Diprediksi angka tersebut
akan terus bertambah jika tidak segera ditanggulangi.
Di Indonesia
sendiri menurut Beliau diabetes merupakan penyakit pembunuh nomor 3 (tiga) atau
sekitar 6,7% setelah cerebrovaskular atau pecahnya pembuluh darah di kepala dan
penyakit jantung. Sementara, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun
2014, 1 dari 10 penduduk usia 18 tahun ke atas menderita diabetes tipe A. Ini berarti
sekitar 10% penduduk dunia tidak saja harus bergantung pada obat setiap hari,
tetapi juga telah mengalami atau beresiko terhadap komplikasi yang disebabkan
diabetes, seperti gangguan penglihatan, katarak, gagal ginjal, impotensi,
penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, infeksi paru-paru, bahkan amputasi
tubuh karena pembusukan luka yang tak kunjung sembuh.
Sumber : mediatataruang.com
Mengingat penyakit
diabetes sangat berbahaya, maka setiap orang perlu melakukan pencegahan dengan
gaya hidup sehat sejak dini. Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia
2016, Sun Life Finance Indonesia (Sun Life) berupaya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya penyakit diabetes millitus dan
dampak lanjutannya terhadap kesehatan, dengan mensosialisasikan pentingnya
untuk menganut gaya hidup sehat.
Hasil penelitian
Sun Life Asia Health Index 2015 yang menggunakan sampel yang terdiri dari 4429
orang Asia berusia 25 hingga 60 tahun yang dilakukan secara online di sembilan
negara, yaitu China, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam. Menunjukkan adanya peningkatan signifikan
dari tahun lalu sekitar 29% pada jumlah penduduk di Indonesia yang
mengungkapkan bahwa menjadi sehat merupakan hal yang sangat penting bagi mereka
naik dari 44% di tahun lalu menjadi 73% dan merupakan peningkatan tertinggi di
Asia.
Sumber : dumalingga.com
Lantas, sebenarnya apa sih itu diabetes ? Diabetes merupakan suatu kondisi di mana kadar gula
(glukosa) dalam darah tinggi. Tubuh kita memproduksi insulin, yaitu hormon yang
dikeluarkan oleh prankreas, berfungsi untuk memecah gula yang dikonsumsi dalam
makanan. Nah, jika produksi atau pemanfaatan insulin menurun, maka dapat
menyebabkan terjadinya diabetes.
Ada 2 (dua) macam tipe
diabetes yang sering diderita manusia :
Diabetes tipe 1
Penyebab diabetes
ini tidak diketahui dan tidak dapat dicegah. Tubuh benar-benar berhenti
memproduksi insulin karena perusakan sel prankreas yang memproduksi insulin
oleh sistem kekebalan tubuh bisa disebut diabetes juvenile karena biasanya
didiagnosa pada orang dewasa muda dan anak-anak atau diabetes insulin-dependent
karena terapi insulin sangat penting untuk kelangsungan hidupnya.
Diabetes tipe 2
Diabetes terjadi
karena pankreas menghasilkan jumlah yang tidak memadai insulin atau tubuh tidak
mampu menggunakan insulin yang tersedia dengan benar. Biasanya terjadi pada
orang dewasa dan lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan
atau obesitas. Diabetes tipe 2 dikenal dengan nama diabetes onset dewasa atau
diabetes tidak tergantung insulin.
Meskipun diabetes merupakan
Penyakit Tidak Menular (PTM), tetapi diabetes merupakan salah satu penyumbang
angkat kematian tertinggi dunia. Hal inilah yang membuat WHO mengeluarkan
rencana aksi guna mencegah dan mengendalikan Penyakit Tidak Menular (PTM)
2013-2025, dan menjadi salah satu dari keempat prioritas Penyakit Tidak Menular
(PTM). Dengan harapan pada tahun 2030 nanti, jumlah angka kematian akibat
Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk diabetes akan terus berkurang.
Diabetes dapat
dicegah atau paling tidak dapat ditunda kejadiannya, dengan upaya pencegahan
sedini mungkin. Faktor perilaku hidup yang tidak sehat seperti kurangnya
aktivitas fisik, kurangnya mengkonsumsi sayur dan buah, suka mengkonsumsi
minuman beralkohol, merokok bahkan narkoba dan lain sebagainya ini harus kita
buang jauh-jauh ke laut. Sebab, jika kita ingin terbebas dari penyakit
diabetes, sudah sepantasnya kita harus mencegah, mengobati, dan lawan diabetes
dengan gaya hidup sehat sejak dini.
Siapa saja yang berisiko terkena penyakit diabetes ?
Usia
Seseorang yang bertambah
usia, tentu daya tahan tubuhnya akan semakin berkurang, terutama usia di atas
40 tahun. Maka, dibutuhkan gaya hidup sehat guna mencegah dan melawan penyakit
diabetes ini.
Kegemukan/obesitas
Kelebihan berat
badan merupakan faktor resiko utama penyebab diabetes. Sebab, banyaknya lemak
yang terkumpul dalam tubuh dapat menyebabkan semakin resistennya sel terhadap
insulin.
Riwayat keluarga
Faktor genetik juga
bisa menjadi salah satu faktor pendukung seseorang terkena resiko penyakit
diabetes. Namun, hal ini dapat dicegah dengan kita menjalankan gaya hidup sehat
sejak dini.
Kurangnya aktifitas fisik
Aktivitas fisik
yang dilakukan minimal 30 menit sehari dapat membantu tubuh kita untuk
mengontrol penggunaan glukosa sebagai energi, serta dapat meningkatkan
sensitivitas sel terhadap insulin.
Diet yang tidak sehat
Diet kaya kalori,
lemak, jenuh, dan gula serta rendah serat dapat menyebabkan peningkatan berat
badan, sehingga beresiko terhadap penyakit diabetes.
Memiliki tekanan darah tinggi
Darah tinggi adalah
salah satu penyebab seseorang terkena penyakit diabetes. Hal ini dikarenakan,
kurangnya perhatian kita terhadap gaya hidup sehat seperti kurangnya olahraga, dan
banyak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, tentu akan sangat mudah membuat
tekanan darah naik. Sehingga dengan menjaga tekanan darah agar tetap normal merupakan
solusi terbaik bagi kita yang ingin terhindar dari penyakit diabetes ini.
Gejala-gejala umum diabetes :
1. Buang air kecil
lebih sering dari sebelumnya,
2. Mudah lapar dan
makan lebih banyak dari biasanya,
3. Seseorang menjadi
sangat haus dan cenderung minum air berlebihan. Hal ini karena tubuh mencoba
untuk mengkompensasi air yang hilang memalui urin.
4. Tingkat gula darah
yang tinggi membuat sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi. Luka tidak sembuh
dengan mudah, bahkan sering infeksi pada kulit, kandung kemih, gusi, dan
gatal-gatal di daerah genital,
5.
Ada mati rasa atau
kesemutan di tangan dan kaki,
6. Diabetes dapat
mempengaruhi mata, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lensa
membengkak dan pandangan dapat menjadi kabur atau berkabut,
7.
Orang yang terkena
gejala diabetes sering mudah lelah tanpa alasan yang jelas.
Pentingnya melakukan pemeriksaan tingkat gula darah untuk
meminimalisir penyakit diabetes
Gejala-gejala
diabetes yang terjadi di tubuh seseorang seringkali tidak kita sadari. Sehingga
gejala diabetes seperti tipe 2 mungkin yang begitu ringan, akhirnya terabaikan.
Jika hal ini, dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan komplikasi. Maka, kita
tidak bisa selalu bergantung pada gejala. Berikut ini beberapa tes yang bisa
dilakukan untuk memperkirakan tingkat gula darah guna meminimalisir penyakit
diabetes.
Pertama, GDS (Gula Darah Sewaktu).
Tes darah yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang hari untuk memeriksa
tingkat gula darah pada titik waktu saat itu. Jika nilai GDS adalah >
200mg/dl (11,1 mmol/L) darah, ini mengindikasikan bahwa orang tersebut memiliki
diabetes.
Kedua, GDP (Gula Darah Puasa).
Menguji jumlah gula dalam aliran darah setelah seseorang tidak makan selama
8-10 jam (selama puasa). Hal ini biasanya dilakukan pertama kali di pagi hari
sebelum sarapan. Nilai GP > 126 mg/dl (>7.0 mmol/L) mengindikasikan bahwa
orang tersebut memiliki diabetes.
Ketiga,
TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral). Jenis lain dari tes untuk diabetes. Tingkat
gula darah diperiksa pada saat puasa dan kemudian 2 jam setelah minum sejumlah
glukosa. Ini menunjukkan bagaimana tubuh memproses glukosa. Jika nilai 2 jam
> 200 mg/dL (11,1 mmol/L), itu berarti mengindikasikan menderita diabetes.
Sementara, bagi
mereka yang ingin mengetahui apakah seseorang menderita diabetes dapat
melakukan tes skrining. Tes skrining untuk diabetes dapat dilakukan di
fasilitas, klinik, laboratorium, rumah sakit, atau tempat praktek dokter. Penyedia
layanan kesehatan dapat melakukan satu atau beberapa tes darah untuk mencari
diabetes. Sehingga individu yang beresiko tinggi terkena diabetes harus di
skrining secara berkala, dimulai pada usia 35 tahun.
Jika kita terkena penyakit diabetes apa saja yang harus
dilakukan
Pertama, untuk
penderita diabetes tipe 2 dapat mengkonsumsi obat antidiabetes (oral) sesuai
anjuran dari dokter, dan menyuntikkan insulin jika obat-obatan oral tidak
memadai untuk mengontrol tingkat kadar gula. Sedangkan, untuk penderita
diabetes tipe 1 wajib menggunakan insulin lewat jarum suntik dan pompa insulin.
Kedua, pengobatan berhasil jika
penyandang diabetes dapat mengelola diet dengan baik, aktif secara fisik,
menjaga pola hidup sehat dan rutin minum obat oral dan/atau insulin.
Ketiga, melakukan tes glikasi
hemoglobin (HbA1c), guna mengetahui seberapa baik gula darah yang terkontrol
selama 2-3 bulan. Bagi individu nondiabetes tingkat HbA1c normal biasanya 5,5%.
Sementara, bagi penyandang diabetes tingkat HbA1c di bawah 7,0% menunjukkan
kontrol yang baik.
Oleh sebab itu, setiap
orang dianjurkan melakukan pencegahan supaya bisa terhindar dari masalah
penyakit diabetes. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, memang benar kata
pepatah jika pencegahan itu lebih baik dari pada mengobati. Jadi, lakukanlah
pencegahan lawan diabetes dengan melakukan gaya hidup sehat sejak dini.
Sumber : topsy.fr
Berikut ini adalah beberapa gaya hidup sehat yang harus
kita lakukan untuk mencegah dan melawan diabetes :
a.
Rutin periksa tekanan
darah, kadar gula darah, dan kontrol berat badan.
b.
Mengkonsumsi makanan
sehat dan gizi seimbang
c.
Kurangi konsumsi
gula dan hindari makanan/minuman yang manis atau berkarbonasi
d.
Lakukan gaya hidup
sehat dengan banyak mengkonsumsi sayur dan buah.
e.
Beraktivitas fisik
minimal 30 menit.
Dengan berolahraga teratur seperti berjalan kaki, renang,
jogging, bersepeda dapat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.
f.
Tidak merokok,
berhenti merokok dan hindari asap rokok.
Rokok dan asapnya mengandung banyak sekali racun berbahaya
yang tentu saja akan merusak dan mengganggu kesehatan tubuh.
g.
Hindari minuman
beralkhohol dan narkoba.
Beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat
untuk mensukseskan cegah, obati, dan lawan diabetes :
Menciptakan kesadaran tentang bahaya diabetes, dan bagaimana cara cegah, atasi, dan lawan diabetes
Mempromosikan pola makan dan hidup sehat untuk penderita diabetes
Mengkampanyekan bagaimana cara diet sehat yang benar lewat media massa, online dan sebagainya
Mensosialisasikan bagaimana memilih makanan, minuman yang sehat serta asupan gizi cukup
Menyediakan akses deteksi dini dan pengobatan diabetes
Membuat dan memelihara lingkungan yang aman dan sehat untuk beraktivitas fisik, dan
meningkatkan akses tempat untuk berolahraga
Menciptakan kesadaran tentang bahaya diabetes, dan bagaimana cara cegah, atasi, dan lawan diabetes
Mempromosikan pola makan dan hidup sehat untuk penderita diabetes
Mengkampanyekan bagaimana cara diet sehat yang benar lewat media massa, online dan sebagainya
Mensosialisasikan bagaimana memilih makanan, minuman yang sehat serta asupan gizi cukup
Menyediakan akses deteksi dini dan pengobatan diabetes
Membuat dan memelihara lingkungan yang aman dan sehat untuk beraktivitas fisik, dan
meningkatkan akses tempat untuk berolahraga
Melawan diabetes
tidak bisa dilakukan oleh penderita saja. Namun adanya dukungan dari seluruh
komponen masyarakat, pemerintah, pihak swasta, serta organisasi kemasyarakatan
dan sosial. Kita harus bergerak bersama supaya angka penderita diabetes dapat
terus berkurang di Indonesia. Maka, penting untuk kita sadari betapa mahal
harga sehat di dunia ini, lakukanlah gaya hidup sehat sejak dini dengan cegah,
obati dan lawan diabetes tanpa kompromi untuk Indonesia sehat, generasi hebat.
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Mari cegah, obati, dan lawan diabetes Indonesiaku
Untuk wujudkan Indonesia tak berpenyakitan
di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar